bolapelangi- Hatem Ben Arfa kembali mendapatkan ujian dalam kariernya. Dia sekarang terpinggirkan di Paris Saint-Germain. Ben Arfa pun disemangati oleh rekan-rekan setimnya.
Ben Arfa tampil cemerlang saat membela Nice pada musim lalu. Dia mencetak 18 gol dalam 37 pertandingan bersama Les Aiglons.
Performa apik Ben Arfa itu membuat PSG tertarik untuk merekrutnya. Jadilah winger berusia 29 tahun itu pindah ke PSG secara cuma-cuma karena kontraknya dengan Nice telah berakhir.
Bagi Ben Arfa, bergabung dengan PSG merupakan sebuah mimpi yang jadi nyata. Dia lahir dan tumbuh di pinggiran Paris. PSG adalah klub yang dia dukung saat masih bocah.
Sayangnya, Ben Arfa harus melalui masa sulit saat dirinya belum mampu banyak berkontribusi untuk PSG. Pelatih PSG, Unai Emery, menepikannya belakangan ini.
Emery tak memasukkan nama Ben Arfa ke dalam skuat PSG dalam tiga pertandingan secara beruntun. Ben Arfa terlihat menonton dari tribune saat Les Parisiens mengalahkan Dijon 3-0 di Parc des Princes, Selasa (20/9/2016).
Emery punya alasan kenapa melakukan hal itu. Pelatih asal Spanyol itu berharap Ben Arfa mau memperbaiki diri setelah beberapa waktu lalu mengecewakannya. Dia menganggap si pemain kurang bersemangat saat diturunkan sebagai pemain pengganti dan saat jadi starter terlalu individualistis.
AFP/FRANCK FIFE
|
Bukan sekali ini saja Ben Arfa harus melalui masa-masa sulit dalam kariernya. Saat masih berkostum Newcastle United, dia juga tersingkir dari tim karena perilaku buruknya. Dia juga bermasalah dengan manajer Steve Bruce saat dipinjamkan ke Hull City.
"Kami semua ingin dia menjadi Hatem yang kami lihat musim lalu, saat dia tampil sangat baik bersama Nice," ujar rekan setim Ben Arfa di PSG, Thiago Motta, seperti dikutip Sky Sports.
"Tak mudah bagi pelatih untuk membuat keputusan itu. Nasihat yang bisa saya berikan untuk Hatem adalah terus bekerja keras. Dia adalah seorang pemain hebat dan dia memperlihatkannya musim lalu. Dia akan mendapatkan kesempatan," kata Motta.
Hal serupa diungkapkan oleh gelandang PSG lainnya, Adrien Rabiot.
"Dia masih mendatangi kami malam ini di ruang ganti, untuk mengucapkan selamat. Dia tersenyum," ujar Rabiot.
"Tentunya tidak mudah ditepikan seperti itu dan tak bisa berpartisipasi bersama rekan-rekan setim Anda. Namun, dia adalah seorang pekerja keras dan ketika dia mendapatkan kesempatan saya yakin dia akan memaksimalkannya," katanya.
PSG kini memuncaki klasemen sementara Liga Prancis setelah mengemas 13 poin dari enam pertandingan. Mereka cuma unggul selisih gol atas Monaco, yang baru bermain lima kali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar