Rabu, 16 Maret 2016

Pratinjau Bayern Munich vs Juventus – Ujian Berat Allegri, Pembuktikan Guardiola



Beritabola.com Hasil 2-2 pada pertemuan pertama antara Bayern Munich dan Juventus akan membuat leg kedua yang digelar Kamis (17/3) dinihari WIB berjalan sengit. Meski Bayern diunggulkan karena bermain di kandang, kubu tamu kerap kali menghadirkan kejutan.
Duel pada leg pertama memang merepresentasikan bahwa kedua kesebelasan merupakan tim-tim terbaik. Dari segi permainan dan kualitas individu, keduanya bisa dibilang cukup berimbang — dan akan membuat laga kedua tidak gamang untuk diprediksi hasil akhirnya.
Meskipun begitu, terdapat sejumlah kondisi yang membuat kubu Juventus patut khawatir. Hal tersebut bisa menjadi keuntungan bagi Bayern untuk bisa menaklukkan Juventus dan keluar sebagai pemenang pertandingan.
Ujian Berat Kemampuan Taktikal Allegri
Pelatih Juventus, Massimilliano Allegri, mendapatkan apresiasi atas hasil pada pertemuan pertama. Berkat perubahan taktik yang ia lakukan, anak asuhnya mampu terhindar dari kekalahan walau Juve sempat tertinggal dua gol.
Namun kejeniusan taktikal Allegri dituntut mencapai puncaknya pada leg kedua nanti. Dan itu tidaklah gampang. Sebab, ia tak bisa menurunkan skuat terbaiknya. Terlebih, sejumlah pemain yang absen merupakan pemain kunci Allegri pada pertama.
Juventus mengumumkan bahwa mereka akan tampil tanpa Claudio Marchisio dan Paulo Dybala sehari sebelum laga ini. Keduanya menambah daftar pemain yang mengalami cedera. Sebelumnya Juve sudah kehilangan Giorgio Chiellini yang sudah absen pada pertemuan pertama. Selain ketiga pemain ini, Juve pun terancam tanpa Mario Mandzukic yang masih diragukan tampil.
Absennya para pemain tersebut jelas akan menjadi kehilangan besar bagi Juventus, terutama absennya Dybala dan Mandzukic. Dybala sendiri turut menyumbang satu gol pada leg pertama, sementara Mandzukic selain menciptakan assist atas gol Dybala, serta terlibat dalam proses gol kedua Juve ke gawang Bayern yang dilesakkan Stefano Sturaro.
Atas absennya para pemain ini, Juventus kemungkinan akan kembali menggunakan formasi 4-4-2 seperti pada pertemuan pertama. Absennya Marchisio sepertinya akan digantikan gelandang asal Brasil, Hernanes. Ia cukup bisa diandalkan pada legpertama lalu. Masuknya Hernanes pada babak kedua menggantikan Marchisio kala itu sangat signifikan mengubah jalannya pertandingan.
Untuk dua penyerang di depan, jika Mandzukic benar-benar tak bisa ditampilkan, Simone Zaza tak akan ragu dipilih Allegri untuk menemani Alvaro Morata. Namun tetap saja tanpa Mandzukic Juve dipastikan akan lebih kesulitan membongkar pertahanan lawan. Biar bagaimanapun, penyerang asal Kroasia ini semakin terasa kontribusinya meski tak mencetak gol, seperti kala menghadapi Atalanta (beberapa hari setelah menghadapi Bayern) di mana ia mencetak dua assist. Apalagi tanpa Dybala yang sejauh ini menjadi pencetak gol terbanyak Juventus.
Allegri bisa juga memainkan formasi 3-5-2 dengan menempatkan Daniele Rugani untuk menemani Andrea Barzagli dan Leonardo Bonucci di lini pertahanan. Penampilan Rugani kala menggantikan Bonucci pada leg pertama serta pada pertandingan menghadapi Sassuolo akhir pekan lalu menunjukkan bahwa ia bisa diandalkan dan mampu membuat Juve tak kebobolan.
Hanya saja, dengan bermain di kandang Bayern, mentalitas Rugani akan menjadi persoalan tersendiri. Tidak gampang bagi pemain muda dengan jam terbang di level teratas sepakbola Eropa yang masih terbatas untuk tampil prima di laga segenting ini. Boleh jadi alasan itulah yang mungkin akan menjadi pertimbangan Allegri untuk tetap pada formasi 4-4-2, mencadangkan Rugani.
Alternatif strategi sendiri bisa dilakukan dalam formasi 4-4-2 ini. Misalnya dengan memasang Alex Sandro sebagai sayap kiri, yang artinya tidak memainkan Hernanes karena tiga gelandang lainnya ditempati Paul Pogba, Sami Khedira dan Juan Cuadrado. Dengan memiliki Alex Sandro yang berposisi asli sebagai bek kiri di pos sayap kiri, Juve bisa meredam Arjen Robben yang pada leg pertama merepotkan Juve dengan pergerakannya, termasuk satu gol yang ia ciptakan.
Kemampuan menyerang Alex Sandro pun bisa membuat Juve bisa memaksimalkan serangan sayap karena jika Pogba bermain di sayap kiri ia akan lebih difungsikan sebagai gelandang tengah ketika formasi Juve bertransformasi menjadi 4-3-3 kala menyerang.
Pembuktian Kualitas Pep Guardiola
Jika Juventus kehilangan beberapa pemain terbaiknya, kubu tuan rumah justru akan tampil lebih kuat pada leg kedua. Meski Javi Martinez, Holger Badstuber, dan Jerome Boateng masih berkutat dengan cedera, kehadiran Mehdi Benatia yang pada leg pertama belum fit sepenuhnya kali ini dipastikan bisa menguatkan lini pertahanan skuat asuhan Pep Guardiola.
Benatia tampaknya akan kembali diduetkan dengan Joshua Kimmich di jantung pertahanan Bayern. Kimmich memang menjadi titik lemah Bayern pada leg pertama — kedua gol Juve berawal dari kesalahannya. Namun dengan kehadiran Benatia sejak menit pertama, Bayern setidaknya lebih percaya diri kala Juventus mengandalkan duel-duel udara yang menjadi kelemahan Kimmich.
Memainkan duet Kimmich-Benatia berarti menggeser David Alaba kembali ke pos bek kiri. Hadirnya Alaba di bek kiri bisa menjadi strategi yang tepat untuk meredam agresivitas serangan sisi kanan Juventus yang digagas oleh Cuadrado dan Stephan Lichtsteiner.
Sementara Juve akan coba menyerang melalui area Kimmich dan Phillip Lahm, Bayern diuntungkan dengan lini serang yang siap tempur, yang siap membalas setiap serangan Juventus dengan cara yang mematikan. Semua pemain terbaik di pos gelandang dan penyerang bisa diturunkan oleh Pep pada laga ini. Walau Franck Ribery masih dalam pemulihan kebugaran, hal tersebut dipastikan tak akan mereduksi daya ledak di lini serang Bayern.
Apalagi Pep sempat menyimpan tenaga beberapa pemainnya kala Bayern menghadapi Werder Bremen di ajang Bundesliga beberapa hari jelang laga ini. Arturo Vidal dan Douglas Costa tak diturunkan sama sekali sementara Robert Lewandoski baru masuk pada menit ke-73.
Sebenarnya Robben pun mengalami masalah kebugaran jelang laga ini, namun diprediksi masih bisa tampil. Jikapun winger asal Belanda tersebut absen, Pep bisa memercayakan sisi kanan serangan pada pemain pinjaman dari Juventus, Kingsley Coman, ketika Bayern kembali menggunakan formasi 4-1-4-1 sebagai formasi dasar. Winger asal Prancis ini mencetak tiga assist saat Bayern menjungkalkan Bremen dengan skor 5-0.
Pep mungkin tak akan terlalu mengotak-atik strategi dasar yang akan ia mainkan pada laga ini, tak akan jauh berbeda seperti leg pertama. Hanya ia harus siap menghadapi Juventus yang tak segan mengubah strategi bahkan formasi di tengah-tengah pertandingan. Dua gol yang bersarang ke gawang Bayern di Juventus Stadium menjadi bukti bahwa Pep kewalahan menghadapi perubahan strategi Allegri pada babak kedua.
Namun Pep sendiri merupakan tipikal pelatih yang cepat belajar. Seperti di babak grup misalnya, ketika pada pertemuan pertama menghadapi Arsenal skuat asuhannya takluk dengan skor 2-0, ia mampu membalasnya pada pertemuan kedua dengan skor lebih telak 5-1.
Pep memang harus mampu memperlihatkan kemampuannya kali ini. Apalagi musim ini merupakan musim terakhirnya di Bayern. Jika gagal menaklukkan Juventus, hal itu akan berarti bahwa Pep gagal di Bayern karena selama menukangi Bavarians, Pep belum mampu memberikan gelar juara Liga Champions.
Apa boleh bikin, Pep, standar Bayern memang tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar