Selasa, 10 Mei 2016

Barca Pilih Fokus ke Piala daripada Urusi Daftar Klub Terkaya



Jakarta - Sebagai klub sepakbola tujuan utama Barcelona adalah berkompetisi meraih trofi juara. Maka Barca pun hepi-hepi saja kalau tidak memuncaki klasemen kekayaan klub-klub sedunia.

Secara rutin majalah terkemuka Amerika Serikat, Forbes, merilis daftar berisikan klub-klub terkaya di dunia berdasarkan nilai (value) finansialnya, termasuk hitung-hitungan pemasukan (revenue). Daftar teranyar tersebut dipuncaki oleh klub raksasa Spanyol Real Madrid. Barca, yang merupakan seteru abadi Madrid, berada di posisi dua. 

"Klub sepakbola bukanlah sebuah perusahaan," kata Managing DirectorBarcelona Asia Pacific Xavier Asensi Brufau dalam perbincangan dengandetikSport dan CNN Indonesia mengenai sektor finansial klub pada akhir pekan lalu.

"Tujuan kami bukanlah untuk mencari uang. Kami bukanlah sebuah perusahaan yang berorientasi mencari keuntungan. Kami ingin menang. Kami ingin bersaing. Kami ingin memiliki pemain-pemain terbaik di lapangan dan tim terbaik yang memungkinkan. Bicara mengenai revenue dan value dalam sepakbola, buat saya justru menghadirkan kontradiksi," lanjutnya berargumen.

Dalam argumentasinya, Xavier juga memberi contoh Leicester City. Secara mengejutkan Leicester menjuarai Premier League 2015-16 di tengah-tengah kehadiran sejumlah klub kaya-raya Inggris. "Leicester City, saya tak tahu seberapa besar value mereka sekarang," ucap Xavier.

Keberhasilan The Foxes juara memang akan menambah besar nilai dan pemasukan klub itu, membuat mereka dapat memperkuat sektor finansial dan skuat secara bersamaan. Tetapi Xavier berargumen kalau pada akhirnya langkah Leicester pun akan tertuju pada usaha meraih kemenangan dan kesuksesan di kompetisi sepakbola. Itulah yang disebutnya sebagai hal mendasar untuk klub sepakbola.

"Memang sebuah klub harus ditangani dengan baik, tak boleh buang-buang uang. Tapi ini bukan semata mengenai value atau revenue," tegas Xavier.

Ia tak membantah bahwa sektor keuangan, secara khusus pemasukan, dibutuhkan sebuah klub untuk terus berjalan maju. Apalagi untuk sebuah klub, semisal Barca, yang punya sederet pemain top yang senantiasa jadi incaran klub lain. Itulah mengapa Xavier menegaskan pentingnya pertalian kerjasama, seperti yang dilakukan Barca dengan Bank Mega di Indonesia dan mitra-mitra lainnya di dunia, kendatipun juga menggarisbawahi bahwa buat Barca yang terpenting tetap saja gelar juara dan bukannya mencari keuntungan saja."Kami (Barca) memang harus punya revenue bagus dan meningkatkannya, karena nyaris semua tim di dunia menginginkan para pemain kami dan kami tentu juga harus membayar gaji pemain. Maka kami perlu revenueuntuk mempertahankan pemain saat ini. Itu alasan utama kami ingin revenue dan kami amat berterima kasih kepada rekan komersial kami di seluruh dunia karena itu membuat kami bisa terus bersaing di tingkat yang kami miliki di tim saat ini. Para pemain tentu saja profesional dan bisa saja digoda pihak lain. Kami butuhrevenue itu agar bisa mengantisipasi tawaran macam apa pun yang didapat pemain kami," ujar Xavier."Tidak boleh naif, uang memang faktor penting. Butuh revenue besar untuk mempertahankan pemain terbaik di tim. Saya menghormati Forbes dan juga tim-tim lain, tapi kami takkan mengubah apa pun untuk bisa berada di posisi empat, tiga, atau pertama peringkat tersebut. Selama kami memiliki tim yang kami inginkan, kalau ada tim lain yang punya revenue lebih besar daripada kami atau jika ada tim lain yang punya valuelebih besar dibandingkan kami menurut sebuah majalah Amerika, bagus buat mereka, tapi itu tak masuk museum, itu bukan sebuah piala. Silakan tanya para suporter, apa mereka lebih ingin kami juara liga atau jadi klub terkaya di dunia?"Maka kalau Chelsea FC, atau Real Madrid, atau siapa saja, memiliki value lebih besar (daripada Barca), oke, selamat untuk mereka," paparnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar